Orang-orang sering bilang, masa-masa youth adalah masa-masa yang paling indah dan ngangenin. Secara, youth itu adalah masa dimana anak-anak muda mulai mencari jati diri, punya passion yang menggebu-gebu, pengen coba hal-hal baru, punya energi yang sangat besar untuk melakukan sesuatu, kreatifitas yang sedang memuncak, dan sangat idealis (menjadi agen perubahan). Ternyata youth itu bukan cuma mereka yang punya badan kuat, kulit kencang, dan rambut tanpa uban. Jadi apa itu youth? Apa sih yang Alkitab katakan tentang youth? Yuk, kita melihat dua orang youth yang diceritakan dalam Alkitab.
Salomo
Salomo adalah seorang youth yang sangat idealis (terbukti ketika dia meminta hikmat kepada Allah di 1 Raja-raja 6). Alkitab juga mencatat bahwa dia membangun bait Allah yang sangat luar biasa megahnya. Jikalau bukan karena jiwa muda yang menggebu-gebu untuk membuat suatu terobosan, pasti dia tidak akan repot-repot untuk berkomitmen mengambil bagian dalam project yang super megah ini.
Paulus
Paulus tentu saja adalah seorang muda yang sangat idealis dalam menganiaya orang-orang Kristen, sangat pandai dalam menekuni hukum taurat, dan begitu vokal dalam menyuarakan pendapatnya. Syukurlah dia mengalami pertobatan, sehingga idealismenya kini adalah untuk memberitakan Injil tak peduli penderitaan dan penganiayaan yang dia alami.
Dua-duanya
Wow… dua orang ini keren banget pastinya. Akan tetapi ada yang berbeda di akhir hidup mereka. Salomo, mengawali hidupnya dengan jiwa muda yang begitu terarah, tetapi di akhir hidupnya dia menyatakan dalam kitab Pengkhotbah bahwa dirinya kini sudah tua dan hidupnya sia-sia saja semuanya (Pengkhotbah 12:8). Sedangkan Paulus, mengawali hidupnya dengan kesia-siaan mengejar ambisi semata tanpa tujuan yang kekal, tetapi di akhir hdupnya menunjukkan bahwa hidupnya tidak sia-sia karena dia telah mengakhirinya dengan baik dalam Kristus. Lebih lanjut lagi, dia yakin betul bahwa ada mahkota kebenaran yang menanti dalam kehidupan yang kekal (2 Timotius 4:7-8)
Sebenarnya apa yang membedakan dua tokoh ini? Tujuan hidup! Salomo membiarkan hidupnya yang baik mengalir begitu saja demi kesenangan pribadi yang hanya sesaat yaitu wanita (1 Raja-raja 11:1-13). Sedangkan Paulus tahu benar bahwa tujuan hidupnya bukanlah dirinya lagi. Dia sudah selesai dengan dirinya! Tetapi Kristus yang kini hidup di dalam dirinya (Galatia 2:20). Paulus jelas arah hidupnya dan memaksimalkan waktu hidupnya untuk melakukan panggilan Allah.
Youth, bukankah hidup ini begitu singkat? Kemudaan kita hanya sebentar saja. Ia berlomba dengan waktu. Namun, jiwa muda tidak akan lekang oleh waktu. Selama kamu tahu bahwa hidup ini memiliki sebuah tujuan yang akhirnya tidak akan sia-sia dan layak diperjuangkan, kamu sesungguhnya adalah seorang youth!
Youthful life means living for something worth to die for!
(Ditulis untuk Zine Youth GKI Jatinegara)
Leave a Reply