Kecoak, siapa yang tidak benci dengan serangga kotor dan bau ini? Bagiku, kecoak adalah binatang yang menjijikkan. Bagi sebagian orang, kecoak adalah binatang yang mengerikan dan ditakuti. Intinya kecoak adalah seekor binatang yang hanya membawa kerugian dan dihindari oleh semua orang! Akan tetapi, ternyata kecoak dapat memberikan sebuah pengalaman yang menarik (setidaknya untukku secara pribadi).
Sudah tiga hari ini aku disambut oleh seekor kecoak yang berkeriapan di wastafel di dalam kamarku. Di hari pertama, kecoak itu lolos ketika aku berusaha memanggil papaku untuk membunuh kecoak itu. Entah kemana kecoak itu lari, aku curiga ada suatu lubang di belakang wastafel yang menjadi tempat persembunyian kecoak tersebut karena ketika wastafel itu disemprot dengan baygon pun, kecoak tersebut tidak keluar.
Di hari kedua, ketika membuka pintu kamar sepulang kerja, lagi-lagi aku disambut oleh kecoak itu di tempat yang sama. Tetapi lagi-lagi kecoak itu berhasil kabur. Namun ada sesuatu yang berbeda ketika aku melihat ke dalam wastafel itu, ternyata ada bayi-bayi kecoak yang berkeriapan. Tanpa ragu, aku pun membuka keran wastafel agar bayi-bayi kecoak itu masuk ke dalam saluran pembuangan. Walaupun dalam hati aku berpikir kasihan juga, mungkin bayi-bayi kecoak ini adalah anak-anak dari si kecoak yang berhasil kabur itu.
Di hari ketiga, aku kaget melihat kecoak tersebut berada di dalam wastafel. Tapi dia tidak lari lagi seperti biasanya. Apa yang dia lakukan disana? Ternyata dengan bodohnya, dia berusaha memasuki lubang saluran wastafel padahal jelas tidak akan muat karena lubang-lubang wastafel itu sangat kecil. Tapi dia berusaha dan terus berusaha, hingga akhirnya aku berhasil memanggil papaku untuk membunuh kecoak tersebut.
Sebenarnya aku tidak tahu apakah binatang seperti kecoak memiliki naluri yang sama dengan binatang-binatang seperti anjing, kucing, dsb untuk melindungi dan menyayangi anak-anaknya. Semua cerita di atas adalah kejadian nyata di wastafel kamarku dengan sedikit bumbu imajinasiku yang membayangkan kisah ibu kecoak dan anak-anaknya. Tetapi aku melihat bahwa cerita ini dapat menjadi suatu ilustrasi yang baik untuk menggambarkan kasih.
Kasih adalah tidak peduli melakukan hal sebodoh apapun demi memberikan kasih kepada yang dikasihi.
Kasih adalah rela berkorban bahkan ketika nyawa taruhannya.
Kasih adalah kerinduan melihat yang dikasihi itu aman dan bahagia.
Ketika kembali melihat diriku sebagai manusia berdosa yang tidak akan pernah mampu menyelamatkan diriku sendiri dari hukuman maut, disitulah ada sebuah bukti nyata Kasih Sejati. Di mata dunia, Dia dianggap bodoh karena rela mengurbankan nyawa-Nya sendiri demi menyelamatkan orang-orang yang masih akan terus mengecewakan Dia, tetapi Dia tetap rindu melihat mereka selamat dan bahagia di dalam tangan-Nya yang melindungi.
Akhir dari keluarga kecoak itu memang tragis, tetapi bersyukur akhir dari manusia tidaklah tragis.
Leave a Reply