Ranting yang Berbuah

by

in

(Originally written for Secret Journey Youth Camp GKI Jatinegara in 2017 — revised edition)

Ikuti langkah-langkah di bawah ini:

      1. Bacalah Yohanes 15:9-17.
      2. Ambillah sebuah ranting yang ada di sekitarmu.
      3. Sambil memperhatikan ranting tersebut, ambil waktu selama 3 menit dan pikirkanlah apakah ranting tersebut masih berguna untuk pertumbuhan pohon asalnya? Bayangkan juga apa yang akan terjadi pada ranting tersebut apabila dibiarkan tergeletak di tanah begitu saja selama bertahun-tahun?

Tiga kemungkinan ini mungkin akan terjadi:

      1. Hujan tiba-tiba turun dan menyapu ranting tersebut oleh air yang mengalir, sehingga ranting itu hilang.
      2. Petugas kebersihan menyapu ranting tersebut kemudian membakarnya bersama ranting dan sampah-sampah lainnya.
      3. Ranting itu terinjak dan patah atau hancur.

Kita tidak dapat hidup sebagai orang Kristen tanpa relasi yang dekat dengan Allah. Jika kita mengasihi Tuhan, maka sudah seharusnya kita ingin terus berelasi dengan-Nya. Dalam Yohanes 15:1—7, Yesus mengajarkan para murid bahwa orang Kristen yang tidak berelasi dengan-Nya, sama seperti ranting yang terlepas dari pohonnya. Kemudian ranting itu mati dan tidak dapat berbuah lagi karena tidak mendapatkan asupan makanan yang cukup dari akar dan batang.

Akan tetapi, relasi yang dekat dengan Allah tidak hanya sebatas membaca, merenungkan Firman Tuhan, dan berdoa saja lho… Ternyata semuanya itu harus diikuti dengan ketaatan kita kepada perintah-Nya yang dapat kita baca melalui Firman Tuhan. Ketika kita bersukacita karena menaati apa yang Yesus kehendaki, itulah bukti sejati bahwa kita benar-benar mengasihi Yesus (Yoh.15:9-11). Lebih lanjut lagi dalam Yohanes 15:12-17, Yesus memberitahu apa yang menjadi kehendak-Nya, yaitu agar kita sebagai orang percaya mengasihi satu sama lain, bahkan Ia ingin agar kita meneladani kasih-Nya ketika Ia berkorban bagi kita di atas kayu salib (sacrificial love). Itulah bukti kasih terbesar dalam sejarah kehidupan manusia.

Pertanyaan Refleksi

  1. Yesus sudah menganggapmu sahabat sehingga Ia mau memberitahu kehendak-Nya kepadamu. Namun, apakah kamu juga sudah menganggap Yesus sahabat, sampai-sampai kamu bersukacita apabila kamu taat pada kehendak-Nya?Perbuatan apa yang bisa kamu lakukan untuk mulai menunjukkan kepedulianmu?
  2. Yesus ingin kamu mengasihi satu sama lain, tapi apakah kamu masih bersikap tidak peduli dengan orang-orang di sekitarmu (khususnya di dalam komunitas atau persekutuan)?
  3. Yesus ingin agar kamu bisa meneladani-Nya dalam berkorban bagi sesama. Dalam hal apa kamu dapat berkorban untuk ambil bagian menciptakan komunitas yang membangun? (Waktu, Harta, Talenta)

Tuhan, aku tidak mau menjadi ranting yang tidak berguna dan dibuang. Tolong aku bisa menjadi ranting yang menghasilkan buah dengan menaati kehendak-Mu. Kiranya lewat kasihku kepada orang-orang, buah itu semakin banyak dan terlihat nyata. Amin.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *